Posted by : Unknown Minggu, 17 Oktober 2010

Cara Aman Backup WordPress dengan phpMyAdmin

Backup artikel itu penting, apalagi kalau kita telah mempublikasikan ribuan artikel di blog yang menggunakan self-hosted WordPress (WordPress.org). File backup tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi musibah yang tidak disengaja baik itu karena kesalahan sendiri maupun karena serangan dari pihak lain. Nah, ada beberapa cara membuat file cadangan blog WordPress diantaranya dengan meng-import semua postingan, komentar, kategori, dan tag dalam bentuk WXR berformat XML.
Akan tetapi, cara tersebut agaknya selalu menimbulkan masalah, apalagi kalau dilakukan pada blog yang mempunyai artikel, komentar, kategori, dan tag dalam jumlah banyak, yaitu file WXR yang tidak ter-backup dengan sempurna/seluruhnya. Untuk menghindari hal ini, saya lebih menyarankan untuk membuat file cadangan berupa file database SQL yang dibuat menggunakan phpMyAdmin. Sekedar informasi, phpMyAdmin adalah sebuah aplikasi yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman PHP yang berfungsi untuk mengelola tabel-tabel database MySQL.

1 – Mengakses phpMyAdmin melalui cPanel

Sebagian besar provider web hosting yang menggunakan cPanel sudah menyediakan program phpMyAdmin di menu cPanel mereka. Untuk mengaksesnya tinggal klik icon phpMyAdmin pada bagian Databases.
cPanel

2 – Persiapan backup database WordPress

Setelah jendela phpMyAdmin terbuka, maka akan terlihat tampilan awal program. Untuk melihat isi tabel database blog WordPress, silakan klik satu database yang digunakan blog pada bagian kiri layar. Kemudian akan terlihat struktur tabel basis data SQL. Jumlah row atau baris pada tabel akan tergantung pada plugin-plugin yang digunakan. Banyak plugin WordPress yang membuat row baru apabila diaktifkan (untuk keperluan menyimpan basis data).
SQL database structure
Tapi kita juga perlu mengetahui row mana sajakah yang merupakan row utama atau default dari WordPress. Informasi tentang ini bisa dilihat pada WordPress Codex, atau biar lebih mudah saya listing ulang di sini ↓
wp-comments
wp-links
wp-options
wp_postmeta
wp_posts
wp_terms
wp_term_relationships
wp_term_taxonomy
wp_usermeta
wp_users
Kesepuluh baris di atas merupakan row yang wajib di-backup. Deskripsi masing-masing baris bisa dibaca pada WordPress Codex.

3 – Ekspor database

Setelah kita tahu baris-baris basis data default WordPress, kita bisa membuat (mengekspor) file SQL cadangan dengan mengklik tab Export, kemudian pilih row mana saja (termasuk 10 pada daftar di atas) yang ingin diekspor. Saya menyarankan untuk memilih sepuluh baris saja—tidak menyertakan plugin—kecuali kalau anda ingin terus memakai plugin yang bersangkutan dan tidak ingin kehilangan data (misalnya statisik atau log) yang ditulis plugin tersebut.
Export SQL database
File database bisa berupa .sql utuh atau terkompresi Zip maupun GZip (sebenarnya banyak alternatif format file yang bisa dipakai selain SQL, diantaranya XML, CSV, PDF, dan sebagainya).

Mengembalikan (impor) file cadangan ke dalam database

Apabila anda berhasil membuat file salinan basis data blog WordPress anda—selamat, karena file tersebut bisa digunakan sewaktu-waktu—bahkan pada keadaan dimana anda harus melakukan instal ulang (reinstall) blog WordPress tetapi tanpa menghapus semua artikel yang anda tulis :)
Untuk mengembalikan salinan file database, dilakukan melalui menu Import dan kemudian pilih file yang akan diimpor. Sebagai catatan apabila anda melakukan reinstall WordPress, sebaiknya hapus dahulu semua row yang dihasilkan setelah instalasi sebelum mengimpor file backup.
Import SQL database

- Copyright © Dosfik - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -